Saturday, December 16, 2006

C.H.E.M.I.S.T.R.Y

..Given or Made ?..

Seringkali jika ada suatu hubungan yang melibatkan lebih dari satu orang atau satu institusi, orang akan mengkaitkannya dengan istilah “cocok – cocokan” ; “jodoh”; atau “click”. Atau dalam bahasa kerennya seringkali disebut Chemistry.

Misalnya, pada saat kita ketemu dengan lawan jenis yang kita anggep sebagai Mr. atau Ms. Almost Perfect (baca : big boops and nice butt (????)), kita anggap bahwa ada desiran – desiran di dalam hati kita yang kita asumsikan sebagai Chemistry. Kalo rekan kerja kita dapat bekerja sama dengan baik (baca: gw rekan, loe yang kerja), kita bilang chemistry-nya positif. Kalo anak buah kita dapat memberikan kontribusi positif (baca : mau diperas dengan gaji yang kecil, nggak ada kemungkinan promosi, nggak pernah nolak kerjaan dan mau kerja di luar jam semestinya), kita bilang chemistry-nya cocok.

Sebenernya apa sih chemistry ?

Chemistry (from Greek χημεία (khemeia) meaning "alchemy") is the science of matter at the atomic to molecular scale, dealing primarily with collections of atoms, such as molecules, crystals, and metals. Chemistry deals with the composition and statistical properties of such structures, as well as their transformations and interactions to become materials encountered in everyday life. Chemistry also deals with understanding the properties and interactions of individual atoms with the purpose of applying that knowledge at the macroscopic level. (www.wikipedia.com)

Berdasarkan definisi ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa gw ambil:
Chemistry deals with transformations and interaction of more than one structure to become materials.
Chemistry is a continuity process.
Chemistry deals with process of understanding.

Jadi bisa dibilang bahwa istilah chemistry itu melibatkan :
Proses interaksi (berarti lebih dari 1 subjek) dalam waktu lama dan berlangsung secara terus – menerus.
Interaksi ini melahirkan atau bertransformasi menjadi perasaan saling memahami.

Pertanyaannya, chemistry itu hadir dengan sendirinya atau kita bisa menciptakan chemistry?

Kalau konteks dari chemistry lahir dari suatu proses, maka jawaban diatas bisa berarti keduanya benar. Bagi dua orang yang memiliki tujuan dan pandangan yang sama terhadap sesuatu hal , maka chemistry akan hadir dengan sendirinya. Tetapi jika apa yang menjadi tujuan dan pandangan mereka berbeda namun mereka terpaksa berada dalam satu situasi yang sama, maka akan terjadi kesepakatan – kesepakatan yang menjembatani keduanya. Saat inilah chemistry tersebut diciptakan. Bedanya pada proses kedua ini dibutuhkan waktu, usaha dan upaya dari orang – orang yang terkait.

The bottom line is, nowadays I really need a lot of energy to find the chemistry in this very freaky mall.

Monday, December 11, 2006

The Super ex-Boyfriend

..The show must go on..

Kemaren gw sekeluarga pergi ke Bandung. Kebetulan sahabat Istri gw nikah, so jadilah kita bertiga ke sana. Nah, karena event-nya ke Bandung, istri gw menyempatkan diri untuk ketemu mantannya. Secara emang kita mesen sepatu buatannya dan ada sedikit kesalahan teknis sehingga tuh sepatu rusak walaupun gw baru pake sekitar 1 atau 2 bulan. Tadinya gw ikhlas aja sih nggak usah diganti atau tuker, tapi istri gw ngerasa bahwa itu adalah hak kita untuk minta ganti. Yah, gw ngerti lah. Kalo loe dah pernah ngabisin waktu bertahun – tahun dengan orang yang loe sayang, you may still have those clinks. So it wouldn’t hurt if you feel it again for a sec or two. It is right, isn’t it dear?

Jadilah kita ketemuan kemaren.

Sebenarnya, gw rada jengah juga. Bukan apa – apa, soalnya dulu gw ngedeketin istri gw itu pada saat mereka masih jadian. It’s my fault, I know. And I am not proud with it. Gw nggak bisa bilang gw nggak punya pilihan lain. Gw nggak bisa bilang bahwa gw nggak pernah memilih orang yang akan gw cintai, cinta memilih gw. Alasan aneh menurut gw.

Jelas, gw punya pilihan lain. Saat itu gw bisa mengambil pilihan untuk tidak mendekatinya walaupun gw mencintainya. Tapi pilihan itu nggak gw ambil. There is something about her that makes me unwilling to make the second choice. Ditambah, segala sesuatu yang gw alamin bareng dia itu seperti mimpi. Malah mungkin sebelumnya kepikiran aja nggak. Itu yang membuat gw yakin that God sent one of the angel for me through her. Gw tau mungkin keputusan itu menyakiti orang lain. Tapi gw nggak sanggup ngebayangin rasa nyesel gw kalo gw nggak ngedeketin dia saat itu. It sounds very selfish, I knew. Tadinya gw berpikir untuk menikahi mereka berdua untuk menutupi rasa bersalah gw, tapi ntar gw bisa digebukin orang – orang se-Bandung!!

Loe mau tau rasa bersalah gw sebesar apa ?

Masih inget cerita Malin Kundang?

Ibu Malin (IM) : Malin, kejamnya dirimu. Ibu sandiri tak kau akui pula. Bundo kutuak
kau jadi batu !
Malin (MK) : Ampuuunnn, Bundooo… Lho, ambo belum jadi batu? Syukurlah, kutukan
dari Bundo tak berhasil.
IM : Jangan senang dulu, kau anak durhaka! Coba kau tengok “burung” kau?!
MK : Tidaaaaaakkkkkk…..

Yup, gw seperti Malin Kundang itu dan gw harus membawa “beban” itu kemana – mana sampai akhir hidup gw.

The bottom line is the meeting is quite ordinary. Seperti pertemuan dua orang temen yang tau tampang doang tapi nggak tau nama masing - masing, yang udah lama berpisah.

Rasanya?? Seperti ikut fear factor di tantangan terakhir menuju $ 50.000. Dimana tantangannya adalah minum jus campuran hati kuda nil yang kena TBC, penis kuda liar yang kena syphilis, tetek sapi yang kena kanker dan jempol kaki yang kena cantengan; diminum sambil bungee jumping dari atas monas.

Monday, November 06, 2006

..Careful with your mouth..

Mulutmu adalah harimaumu.

Akhir – akhir ini, gw jadi lagi rajin bawa rantangan dari rumah. Maklum bos, abis lebaran. Efisiensi !! (baca : Kuere Buanged!). Lumayan lah gw bisa safe Rp 2500 sampe Rp 3500 sehari. Karena biasanya gw jadi cuma beli lauk doang.

Tadi seperti biasa dengan manis dan manja, gw bawa rantangan gw yang berwarna orange bergambar monyet itu ke kantin bareng temen – temen. Sesampainya di sana, ada pengelola kantin yang kebetulan juga karyawan kantor gw, duduk di depan gw. Terus dia bilang,” Wah, makan di kantin atau numpang makan di kantin?”.
Buset! Eksplisit amat nih orang, belum pernah makan sepatu yang depannya sobek digigitin tikus kali!

Gw tetap tenang dan santai. Dengan riang gembira gue bilang, “Maklum mas, pengiritan”.

Terus kita makan bareng – bareng sambil cengar – cengir nggak keruan. Di tengah – tengah makan, tuh orang ngomong sesuatu yang gw nggak sangka – sangka. Dengan manis dan imut dia ngomong gini ke temen gw yang kebetulan duduk di sebelah gw, “Pak Imam, perkedel jagungnya nggak di makan? Buat saya aja deh..”

DUARR, gw ngakak sekenanya. Terserah deh dia mau tersinggung atau engga. Untuk ukuran orang yang baru aja mempertanyakan kondisi keuangan gw yang emang nggak perlu diomongin karena nggak ada duitnya juga, that’s unpredictable question! Gila ya? Kalo emang sama – sama nggak punya uang lebih juga jangan suka nyindir orang lah..

Kata – kata itu bisa menjadi pisau yang dapat menorehkan luka yang dalam dan waktu penyembuhannya lama. Bahkan mungkin nggak akan pernah sembuh. Ati – ati deh sama perkataan kita sendiri. Mungkin menurut kita biasa, tapi dapat diartikan lain oleh lawan bicara kita. Bahkan mungkin itu orang yang kita kenal dekat dan baik, seperti sahabat, pasangan bahkan keluarga kita.

Nggak lama setelah itu gw ngomong gini ke dia,” jangan – jangan loe cuma mesen nasi putih doang lagi, terus loe ngider dari meja ke meja?!!”

Friday, October 20, 2006

MINAL AIDIN WAL FAIDZIN


Mohon Maaf lahir dan Batin.

Lebaran lagi. You know, lebaran ini sungguh spesial buat gw karena ini adalah lebaran gw yang ketiga puluh. Dimana lebaran ini gw dah punya seorang istri dan seorang anak laki – laki. Dua faktor yang mimpi aja gw nggak pernah! Tapi sekali lagi Allah memberikan gw ujian dengan menghadirkan mereka dalam kehidupan gw. Ujian yang menyenangkan.

Ini kali pertama gw nggak lebaran di Bangka. Rada sedih juga sih. Kebayang hiruk pikuknya suasana lebaran disana. Sholat di tengah jalan. Salam – salaman sama tetangga. Makan ketupat buatan nyokap. Nyiapin duit secengan buat anak – anak yang datang silaturahmi ke rumah. Makan makanan bawaan tante – tante gw yang bervariasi dari mulai opor sampe pepes ikan mas kaya taon kemaren. Bayangin aja, sodara – sodara nyokap ada 6 orang. Mereka selalu bawa makanan yang beda – beda. Misalnya tante A dateng bawa rendang, gw nyobain (yang otomatis pake nasi toh). Terus tante B dateng bawa opor ayam, gw nyobain lagi (yang otomatis pake nasi lagi). Tante C bawa sate ayam, gw nyobain lagi (kali ini pake ketupat). Begitu adik nyokap yang paling kecil datang, gw dah nggak bisa jalan karena kekenyangan. Ahh, I’m gonna miss that..

Menurut gw, esensi dari puasa adalah 11 bulan setelah Ramadhan. Bisa nggak, kita tetep berprilaku seperti masih bulan Ramadhan walaupun ia sudah lewat. Tantangan justru baru datang setelahnya. Bisa nggak kita menjaga ke-fitri-an yang Alloh kasih. Untuk udah nikah, kalo nggak , lebaran kedua gw dah buat dosa lagi J

Maklum..

Manaaa Tahaaaaan..
(Boys and girls do not do this at home.. It’s very dangerous for your faith!!

Saturday, September 23, 2006

MARHABAN YAA RAMADHAN

Marhaban Yaa Ramadhan.

Selamat datang.

Bener – bener nggak terasa kalau waktu berputar begitu cepat. Setahun sudah berlalu, rasanya baru kemarin kita merayakan bulan puasa.

Bulan Ramadhan buat gw adalah bulan dimana gw kudu me-recharge lagi kadar keimanan gw. Di sini, gw belajar menahan diri gw dari keegoisan gw dan ehm.. Nafsu.

Setiap Ramadhan, biasanya gw selalu ngurangin frekwensi pertemuan gw dengan pasangan. Gimana ya, soalnya pasangan gw selalu ngomong kalo gw ini Hyper……………………………………….
Eating (Jangan ngeres dulu, bos!!). Secara kalo kita ketemuan, gw selalu cari tempat – tempat baru untuk makan.

Selain itu, kata orang – orang tua kita dulu, jangan berduaan dengan lawan jenis kalo di tempat sepi karena yang ketiga biasanya setan. Setan itu paling males ngegodain gw.

Setan 1 : “Bro.. Si Arya tuh lagi beduaan sama cewek. Kita hajar yuks !!”

Setan 2 : “ Alah, males. Buang waktu!”

Setan 1 : “Kenapa, Bro? Emang imannya kuat banget apa?

Setan 2 : “Dia mah, nggak usah digodain juga udah tergoda sendiri. Nih, liat.
Gw punya buku panduan “Cara Menggoda Manusia Lemah Iman”.”

Setan 1 : “Wuih, bagus banget isinya. Loe ngarang sendiri atau peninggalan dari para
Pendahulu kita?”

Setan 2 : “Kagak, gw ngerangkum dari diary-nya si Arya”

Biasanya, gw ngejadiin bulan Ramadhan ini sebagai kawah candradimuka untuk meningkatkan kadar ibadah gw. Dengan harapan, setelah bulan Ramadhan, gw ada perubahan. Sialnya, setelah 29 kali Ramadhan, gw masih kayak begini aja.

Doain gw jadi orang baik ya, boss....

Met Puasa.

Wednesday, August 30, 2006

Life does not begin in 30

Well, long time no see my lovely blog..

My intention to work and work and work then sleep almost ate my lust about writings. Though I almost finish my novel’s first chapter. Damn, where the hell the spirit goes?

Btw, I am 30 years old now.

What a number ?

Some says that I am still in young age, others says I am too old to play my Playstation (for this one, go to hell with it).

But it might be the best moment for me to look back and evaluate my amazing journey. It’s about time to move to another dreams.

I thank to ALLOH Almighty for his blessed, loved, and gift. I have a beautiful wife and son, wise and caring mother, place to work, wild imagination, almost perfect health, faith to be a Moslem and so on.

I have to be more concentrate to my next dreams. I have a lot of dreams. From become a silly writer, having my own house to send Vasska and his younger brothers and sisters to study abroad. I know it sound impossible. But it’s not meant that it cannot happen, isn’t it?

From now on I will write down my dreams one by one in every day of my life.

Starting with finishing my book on this year.

Monday, July 10, 2006

Memahami ketidaksempurnaan

Saat ini gw lagi memperdalam jurus baru nih, Boss.. Ini merupakan jurus turunan dari Ilmu Ikhlas. Namanya jurus “memahami ketidaksempurnaan”. Canggih nggak tuch..

Kita cenderung memandang segala hal dalam kehidupan kita ini dari satu sisi aja. Dari sudut pandang “kita” saja! Kita selalu ingin semua aspek kehidupan kita sempurna. Semuanya. Sulit bagi kita mentolerir ketidaksempurnaan.

Contoh kecil, gw paling nggak bisa mentolerir begitu gw pulang kantor ada oknum yang tidak bertanggung jawab yang dengan entengnya parkir di depan pintu masuk rumah gw. Walaupun itu family gw sendiri. Bukan apa – apa, begitu kita pulang kantor, gw pengennya sesegera mungkin parkirin mobil, mandi, main sama anak dan rebahan di tempat tidur. Eaaalaaah, kok ada mobil yang ngalingin dan akhirnya gw harus parkir jauh dari rumah gw.

Biasanya gw langsung marah – marah nggak jelas. Biasanya langsung efek tuh ke hal – hal lain. Yah marahin istri gw, marahin pembokat gw, jutek sama orang yang parkir, dsb.

Beda halnya, kalau gw mencoba memahami bahwa tidak semua hal sesuai dengan apa yang kita inginkan. Itu baru contoh kecil. Belum lagi banyak hal yang berkaitan langsung dengan aspek penting dalam kehidupan kita. Misal, pasangan kita, pekerjaan, keadaan keuangan, keluarga dan masih banyak lagi. Hidup itu memang sudah diset seperti itu kan?? Ketidaksempurnaan memaksa kita untuk lebih sabar, kreatif, inovatif, dan mendewasakan kita.

Ketidaksempurnaan menyempurnakan hidup kita.

So guys, join me.

Monday, June 26, 2006

Attribute to my little angel


Istri gw sempet memprotes tulisan gw tentang dia.. “Aku kan nggak sekejam itu !?” katanya. Hehehe, nggak sayang, kamu baaaaiiiiiiikkkkk buaaaanggeeettt..

Gw panggil dia Nta. Kepanjangan dari Cinta. Tadi nya mau Goh (kepanjangan dari Bogoh (Bahasa Sunda)) atau No’ (kepanjangan dari Tresno (bahasa Jawa)), tapi nggak gitu enak kedengerannya.

Gw kenal dia akhir tahun 2004 lalu di Bandung, kota yang paling romantis buat gw. Yang gw inget dari dia sampai saat ini adalah dia punya senyum yang paling manis di “dunia gw” (gw nggak ngegombal lho, kalo di luar dunia yang gw tau mungkin aja ada orang yang senyumnya lebih manis!) Dia ramah banget, bahkan sama gw yang baru aja dia kenal beberapa menit. Lalu 3 hari ke depan kita terlibat dalam satu project yang sama. Beberapa hari nggak ketemu, kemudian kita ketemu lagi. Satu minggu yang penuh basa – basi.

Gw : “ Hi, Des. Udah makan ?”

Nta : “ Udah. Loe ?”

Gw : “ Udah. Udah sholat ?”

Nta : “ Udah.”

Gw : “ Udah selesai kerjaannya ?”

Nta : “ Udah.”

Gw : “ Udah.. Emm.. punya pacar ?”

Nta : “ Udah dong”

Gw : “ Udah dulu ya!! (jutek)”

Yah, gitu lah kira – kira obrolan kita waktu itu. Beberapa bulan kemudian, kita ketemu lagi untuk project yang berbeda. Situasinya bener – bener ngedukung, Bo’. Nginep tiga hari, di puncak pula. Bos nggak ikut pula.

Ciiihhhuuuuyyyy…

Dari hari pertama sampai hari terakhir kita banyak ngobrol tentang macem – macem hal. Termasuk tentang masalah pribadi masing – masing. Entah kenapa, gw ngerasa gw makin kenal aja sama dia. Menurut gw, dia punya pribadi yang menyenangkan. At the end of the project, gw ngerasa nggak nyaman banget pisah sama dia mengingat gw tinggal di Jakarta dan dia di Bandung (waktu itu belum ada tol sadang, bos).

Pelan – pelan gw mulai berani telp and SMS, awalnya ngobrolin masalah kerjaan lama – lama mulai ngobrolin masalah – masalah keseharian sampe mulai flirting.

Gw : “ Hi, Des. Udah makan ?”

Nta : “ Udah. Loe ?”

Gw : “ Udah. Udah sholat ?”

Nta : “ Udah.”

Gw : “ Udah selesai kerjaannya ?”

Nta : “ Udah.”

Gw : “ Udah.. Emmm.. putus ??”

Nta : “ Belum.”

Gw ; “ Udah dulu ya!! (Jutek sambil banting – banting gagang telpon)”

Singkat cerita, kita sekarang udah punya anak. Dia masih tetep seperti dulu. Punya senyum yang manis, perhatian, penuh humor, dan cerdas. Emang kadang – kadang sering juga marah – marah, tapi gw tau pasti buat kebaikan gw sendiri juga. Maklum lah, Homer Simpson aja punya otak yang lebih besar dari gw..

But most of all, I love you so much my little angel

Emmmpppmmmuaaahhhhh..

Tuesday, June 20, 2006

This is for you my friend (lesson #2)

Surprisingly, having experience did not make you able to gain respect. Being a boss is different from being a leader.

It is needed wisdom and courage to take action as a proof to others that you are the respective leader.

You need ability and talent rather than charm.

Learn appropriately. Never assumed. Do not let others to take initiative for you.

Your action and words show what it’s in you head.

Friday, June 16, 2006

For you my friends..

Sorry to consider you as my friend.. But, hey, I don’t want to consider you as my enemy, though.

You know something.. Maturity and experience are needed to become a good leader. I know you have confident and potential ability to lead, but you still need those two.

Handle yourself first before you handle others.

Find yourself friends rather than enemies.

You know what, I feel sorry for you.

Thursday, June 15, 2006

Wife, Car and World Cup 2006

Kadang – kadang gw suka kasian sama istri gw karena sering marahin Cuma gara – gara dia suka parkir sembarangan. Bukan apa – apa, kalo dia pake mobil, pasti ada aja burung iseng yang suka buang kotoran sembarangan dan dengan manis menclok di mobil gw. Mestinya sih gw harus marah ke burung – burung itu karena mereka nggak sekolahin mereka punya pant#$ ! Tapi gw kadang suka nyalahin istri gw atas kelakuan biadab burung – burung itu. Kasian juga sebetulnya..

Dia suka protes karena dia ngerasa gw lebih sayang mobil daripada dia.

Ya, enggak lah…

Gw malah akan lebih bengis kalo ada burung yang kurang ajar pup di kepala istri gw !

Istri gw adalah tandem yang baik dalam segala hal. Terutama dalam soal kritik -mengkritik. Prinsip dia, kasih sayang itu bukan hanya ditunjukan melalui kata – kata mesra dan perlakuan yang spesial. Tapi juga memberikan kritik yang membangun (Baca: CELAAN). Gue sangat yakin, istri gw sayang banget sama gw. Hal ini ditunjukin dengan kritik – kritik yang menurut dia membangun tadi di setiap kesempatan.

Damn.. !!

Tapi gw tetep sayang kok sama dia (baca : SADHOMASOCIST).

Piala dunia udah mulai, Boss. Gw bakalan berasyik – masyuk dengan TV di kamar gw ngeliat umpan – umpan Arjeen Robben, tendangan gledek David Villa, dan gocekan Ronaldinho. Yup! Holland, Spain and Brasil. Those are my favorite.

From 09 June– 09 July 2006, I am the Remote Master !

In your dream, baby !! (Oh, my God. That’s the sound of the master of the house. My WIFE!! Aaaaaa…)

Monday, June 12, 2006

me and my silly ideas

“ Everything will be felt good on it’s time “

Those are simple words. It may not have deep meaning or understanding.

But those are my reminder about may be God does not give me what I want not because God refuses to, but may be I will appraised it more when God gives me right on when I was needing it.

Those words give me patience, the feeling of sincerity and ability to respect lives. Then the life will smile at me everyday…

Saturday, April 29, 2006

VASSKA BILAL RAFIFAN


This is my son's name. It means an honour man who spread lights to the world. Amin..

Awalnya susah juga buat kita nyari nama buat dia. Tapi setelah pergulatan panjang, di ruang diskusi dan tempat tidur, akhirnya kepilih nama ini.

Jujur aja, kadang gw masih bangun pagi - pagi dan panik.. Hahh, anak siapa nih ??!!!! Begitu ditampar bini gw kurang lebih 13 sampe 18 kali, baru gw sadar, eh anak gw..

Mudah - mudahan, sesuai dengan namanya, Vasska jadi orang yang berguna bagi dirinya dan orang lain. Ia dapat memberi kecerahan pada lingkungan sekitarnya dan dunia mungkin. Nothing' Impossible kan ??

Friday, April 28, 2006

KOMITMEN DAN KEBEBASAN

Gw pernah mendefinisikan kata “komitmen” sebagai sebuah kata benda yang memiliki arti periuk besar yang berisi air kari ayam mendidih, dimana didalamnya terdapat irisan wortel, kembang kol dan kentang. Jika seseorang siap berkomitmen, artinya ia siap terjun ke dalam periuk tersebut dan diiringi teriakan riang gembira kanibal – kanibal Sungai Amazone. Arti dari kata “kebebasan” adalah suatu perasaan senang yang hanya dapat dirasakan jika kita pernah mengalami kejadian mendapat karcis terusan pijat + + gratis di seluruh panti pijat di Jakarta.

Tapi pada kenyataanya, nggak se-simple itu. Begitu sampai pada waktunya, definisi “komitmen” berubah menjadi suatu kegiatan yang hanya bisa dirasakan jika kita adalah seekor laba – laba afrika jantan yang akan menggauli ratu laba – laba betina. Rasa senang, terhormat dan kepuasan yang tak terbatas mengalahkan rasa takut yang luar biasa karena kita mengetahui bahwa Sang Ratu Laba – laba akan menyiksa dan memakan kita hidup – hidup setelahnya. Betapa cantiknya perasaan itu jika kita mengalaminya. Dan hanya seorang Sadhomasokist sejatilah yang mau mengalami perasaan itu. Ajaibnya, hampir seluruh populasi manusia di dunia adalah seorang Sadhomasokist.

Komitmen bukan hanya didominasi oleh kegiatan pasang – berpasangan. Komitmen juga mencakup dunia kerja dan dunia idealisme. Orang yang menolak untuk berada dalam lingkup aturan dan dominasi orang lain pun, sebenarnya telah berkomitmen dengan dirinya sendiri. Ini kategori yang gw bilang sebagai, Narsistic Sadhomasochist (Ini kata dan istilah yang gw karang sendiri. Nggak ada psikolog di belahan dunia manapun yang berteori seperti ini. Bukan bermaksud sombong, tapi dikit – dikit lah. ( Ini adalah contoh nyata dari istilah tersebut.. )). Lebih mengerikan dari yang gw ceritain diatas.

Kebebasan. Ini adalah kata yang TERNYATA nggak punya definisi yang jelas. Di kepala setiap orang terdapat definisi yang berbeda – beda tentang kata “kebebasan” ini. Namun secara harfiah ternyata kata “bebas” mengandung dua erti yang ambigu. Yang satu mengandung arti kita boleh melakukan apa saja yang kita mau. Sedangkan yang lain justru mengandung makna ketidakbolehan kita melakukan sesuatu. Contoh, BEBAS ROKOK. Kalimat ini bukan mengandung arti kita boleh merokok kapan pun dan dimana pun kita mau. Justru kalimat ini mengandung makna, kita TIDAK BOLEH melakukan aktivitas merokok!! Jadi makna bebas itu justru mengandung makna ketidakbebasan.

Menurut gw, kebebasan yang hakiki itu hanya ada dalam pikiran kita. Kita bebas memikirkan apa pun yang kita mau selama kita tidak mengejawantahkan apa yang kita pikirkan itu. Contoh, kita bebas berpikir dan mengkhayalkan berada dalam satu ruangan dengan Andara Early, Kartika, Tiara Lestari, dan siapa pun yang kita mau tanpa ada satu orang pun yang melarang kita. kita mau suruh mereka strip kek, mijitin kita kek, mud - wrestling kek atau apa pun imajinasi terliar kita. Tapi begitu kita praktekan dalam kehidupan nyata, yang ada malah kita malah digiring oleh massa FPI.

Kebebasan pun terbatas pada aturan “selama tidak mengganggu kepentingan orang lain”. Kenapa fokusnya pada “orang lain”?? Memangnya kita nggak punya hak untuk melakukan apa pun yang kita suka !! Emangnya kita nggak perlu diperhatiin !!

Socrates pernah mengatakan, SAYA BERPIKIR MAKA SAYA ADA. Gw baru tahu makna tersebut. Hakikat kebebasan kita sebagai manusia hanya ada dalam pikiran kita. kalo kita berpikir saja dilarang, dikebiri dan dipasung. Sebaiknya kita mulai menyiapkan alat – alat tajam, tumpul atau berat untuk digunakan untuk mengakhiri hidup kita sendiri.

Saturday, April 22, 2006

Adhitya Mulya.. U are so SICK!!

Gw lagi baca novelnya Adhitya Mulya, JOMBLO.

Loe gila, Dit.. Sakit..

Loe sumber inspirasi gw.. Loe ngebuka keran dalam otak gw yang isinya keinginan - keinginan idiot gw yang pengen jadi penulis.

Gw give - up. Dulu keinginan itu ilang dan ketutup sama impian gw buat jadi Manager HRD.

Sinting! Perusahaan mana yang mau bayar Manager kaya gw. Dateng ke kantor cuma buat say hi, sama temen - temen. Sosialisasi. Cek - cek email. Gosip. Telpon Istri gratis. dan ngebuat blog ini.

Mau jadi konsultan psokologi? Gila, kayaknya isi otak gw yang kudunya diperiksa!!

Mau jadi juragan wartel? Bisa dicincang bini gw!!

Jadilah gw tertarik nyoba nulis. Pekerjaan berat memang. Tapi kapan lagi gw bisa berautis dengan otak gw yang isinya cuman sampe tingkat kebutuhan terandah dalam piramida MASLOW. Mestinya gw jadi penerusnya Freud yang mendewakan seks sebagai satu - satunya hal yang memotivasi kehidupan manusia.