..Given or Made ?..
Seringkali jika ada suatu hubungan yang melibatkan lebih dari satu orang atau satu institusi, orang akan mengkaitkannya dengan istilah “cocok – cocokan” ; “jodoh”; atau “click”. Atau dalam bahasa kerennya seringkali disebut Chemistry.
Misalnya, pada saat kita ketemu dengan lawan jenis yang kita anggep sebagai Mr. atau Ms. Almost Perfect (baca : big boops and nice butt (????)), kita anggap bahwa ada desiran – desiran di dalam hati kita yang kita asumsikan sebagai Chemistry. Kalo rekan kerja kita dapat bekerja sama dengan baik (baca: gw rekan, loe yang kerja), kita bilang chemistry-nya positif. Kalo anak buah kita dapat memberikan kontribusi positif (baca : mau diperas dengan gaji yang kecil, nggak ada kemungkinan promosi, nggak pernah nolak kerjaan dan mau kerja di luar jam semestinya), kita bilang chemistry-nya cocok.
Sebenernya apa sih chemistry ?
Chemistry (from Greek χημεία (khemeia) meaning "alchemy") is the science of matter at the atomic to molecular scale, dealing primarily with collections of atoms, such as molecules, crystals, and metals. Chemistry deals with the composition and statistical properties of such structures, as well as their transformations and interactions to become materials encountered in everyday life. Chemistry also deals with understanding the properties and interactions of individual atoms with the purpose of applying that knowledge at the macroscopic level. (www.wikipedia.com)
Berdasarkan definisi ini, ada beberapa kesimpulan yang bisa gw ambil:
Chemistry deals with transformations and interaction of more than one structure to become materials.
Chemistry is a continuity process.
Chemistry deals with process of understanding.
Jadi bisa dibilang bahwa istilah chemistry itu melibatkan :
Proses interaksi (berarti lebih dari 1 subjek) dalam waktu lama dan berlangsung secara terus – menerus.
Interaksi ini melahirkan atau bertransformasi menjadi perasaan saling memahami.
Pertanyaannya, chemistry itu hadir dengan sendirinya atau kita bisa menciptakan chemistry?
Kalau konteks dari chemistry lahir dari suatu proses, maka jawaban diatas bisa berarti keduanya benar. Bagi dua orang yang memiliki tujuan dan pandangan yang sama terhadap sesuatu hal , maka chemistry akan hadir dengan sendirinya. Tetapi jika apa yang menjadi tujuan dan pandangan mereka berbeda namun mereka terpaksa berada dalam satu situasi yang sama, maka akan terjadi kesepakatan – kesepakatan yang menjembatani keduanya. Saat inilah chemistry tersebut diciptakan. Bedanya pada proses kedua ini dibutuhkan waktu, usaha dan upaya dari orang – orang yang terkait.
The bottom line is, nowadays I really need a lot of energy to find the chemistry in this very freaky mall.
Saturday, December 16, 2006
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment