Thursday, January 24, 2008

PANAAAASSSSHH

Well..
Jatuh lagi korban dari panasnya iklim politik di kantor gw. Walaupun tidak sekejam bapaknya Arie Anggara, politik tetep bisa makan korban.

Ngeriii..

Sekarang situasi udah sulit ditebak. Bisa jadi target berikutnya, jatuh lagi. Bukan gak mungkin gue suatu saat nanti. Whatever lah! Gw percaya takdir kita ditulis oleh tangan yang sama. Apapun kejadiannya, pasti ada yang bisa diambil hikmahnya.

Sebagian orang bilang, gue ada di posisi yang aman. Tapi gue sendiri nggak ngerasa nyaman. Gue lebih seneng orang nilai gue karena kapasitas gue, bukan karena kedekatan gue dengan seseorang. Gue deket karena gue emang harus seperti itu. Gue nggak pengen punya musuh, apalagi kalau orang itu punya kekuasaan.

Waktu berjalan. Keadaan berubah. Orang bilang, roda pedati berputar (walaupun gue ngerasa nggak ada hubungannya). Yang pasti, siapa menabur angin pasti akan menuai badai. Siapa yang menanam cabe, kecil kemungkinan berbuah duku. Hanya almarhum Broery Pesolima, yang memiliki buah pepaya berdaun sirih.

Udah lah makin nggak jelas !

Daaaaaaaahhhhhh

No comments: