Friday, March 23, 2007

Back to School


Ayoooo, Sekolahhh
Halo, Et Lux..

Dah lama nggak nulis – nulis lagi nih. Banyak kerjaan, Bos. Sorry yah Say, dah lama nggak manjain kamu dengan tulisan – tulisan gw.

Btw, gw kemaren baca novel lama yang sempet tertunda. TEST PACK – nya Ninit Yunita. One of my favorite writer.

Bravo. Very inspiring. Mengubah persepsi gw tentang arti pernikahan. She is so damn brilliant.

Beberapa saat yang lalu ada rekan sekantor gw yang nanya, kawin itu enak nggak sih? Jawaban dari temen – temen yang lain sangat bervariasi, dari yang “enak!” , “Yah, ntar loe ngerasain sendiri deh” , “Enaknya Cuma 10 menit, selebihnya ueeeeenuaaakk buangeeeet” , dan lain – lain.

Giliran gw menjawab. Gw Cuma ngomong,
“Menurut gw, pernikahan itu sama dengan kita sekolah dulu. Saat kita di SD, SMP dan SMA dulu kita punya jadwal mata pelajaran yang seabrek. Dari tata boga sampai tata dado. Dari Bahasa Indonesia sampai Bahasa Banci. Terus ada matematika, kimia, fisika, dan lain – lain.

Tentunya ada pelajaran yang kita suka dan ada yang enggak. Tentunya dengan berbagai macam alesan. Dari mulai gurunya galak, mata pelajarannya susah, nggak menantang, dan lain – lain. Atau untuk pelajaran yang kita suka; gurunya cakep, gurunya baik, gampang nyontek, nggak ada hitungan – hitungannya, dan lain –lain. Intinya, sangat tergantung dengan persepsi kita terhadap mata pelajaran dan aspek – aspek yang menyertainya.

Namun pada intinya, we have to pass the exam. Mau kita suka atau enggak terhadap mata pelajaran tersebut, kita harus punya nilai bagus untuk semua mata pelajaran jika kita ingin naik kelas.

Jadi menjawab pertanyaan kamu, nikah itu bukan semata – mata enak atau enggak. Pastinya ada saat – saat enak dan ada saat – saat kurang enak, tergantung dari persepsi kita. Karena pernikahan membutuhkan 2 orang yang berbeda gender. Artinya ada dua kepala yang berbeda, dua kepentingan yang berbeda, dua eksistensi yang berbeda dan dua yang lain – lainnya yang berbeda. Jadi konflik pasti ada aja. Yang lebih penting adalah your willingness to pass the exam and steps up to the higher level as a human being. “

Temen gw itu cuma bengong. Yang lain ada yang kabur, ngiler, mules, muntah, dan ada yang mendadak ingin bersenggama dengan mesin photo copy.

Dengan tatapan kosong temen gw nanya lagi, “ Pak, terus kalo gitu buat yang masih perawan, sakit nggak Pak?”

No comments: